Minggu, 17 April 2016

Keep Strong Abang Sayang..

Keep Strong Abang Sayang..
Hanya itu yang terlintas di hatiku
semua itu karena aku melihatnya kecewa meski ia tak mengatakannya. Sepengetahuanku.. dulu abang pernah jatuh cinta pada teman sebayanya, sebut saja perempuan itu dengan Ineu. Cinta yang bisa dibilang cukup serius. Ya meski ikatan mereka terlihat aneh dan berbeda bagi orang lain. Abangku mencintai Mba Ineu begitupun sebaliknya. Akan tetapi abangku tak melarang Mba Ineu untuk jalan dengan laki-laki lain selain abangku begitupun sebaliknya. Aneh bukan? abang bilang biar keren.. kalau jodoh pasti ketemu. Bagi abang tak peduli dengan siapa mereka jalan selama masih berada dalam batasan tidak melanggar norma itu tak apa. Tak mau membatasi pertemanan! begitu kata abang. Semua itu tak berjalan sesuai dugaan. Karena Mba Ineu dan abang seumuran, abang baru berusia 22 tahun. Usia yang belum cukup matang untuk menikah dan aku lihat memang abang belum bisa dibilang siap menikah, baik secara psikis maupun secara ekonomi. Berbeda halnya dengan Mba Ineu yang bisa dibilang usia itu sudah cukup baginya untuk menikah, Mba Ineu juga sudah dewasa, sudah terlihat matang dan keibuannya. Ditambah lagi Mba Ineu baru saja kehilangan Ibunya. Ia hanya tinggal dengan saudaranya yang sudah menikah. Pertanyaan kapan menikah terus ditujukan pada Mba Ineu dan Mba Ineu mempertanyakannya pada abang. Apalah daya abang jika memang belum jodoh hanya mampu melepaskan meski tak pernah ada ikatan serius diantara mereka, tapi jauh di lubuk hati abang, abang sudah mengikat Mba Ineu untuk menjadi pendamping hidupnya. Abang terlihat tetap santai meski habis kehilangan Mba Ineu. 'Abang kan ganteng! gampang neng soal cewe mah..' begitu kata abang. Sabar ya Abang Sayang..


setahun kemudian. aku dengar abang sudah punya pacar lagi. Kata mama pacar abang sekarang dua tahun di bawah aku usianya. gaya bicaranya mirip dengan ku. tapi pacar abang yang sekarang sangat modis. beda sekali dengan ku atau Mba Ineu.

Beberapa bulan abang pacaran dengan Rina, abang berubah. Dari yang cuek sama penampilan jadi gak cuek lagi. Kalau kondangan rapi banget. Dulu waktu sama Mba Ineu boro-boro malam mingguan, sebulan sekali jalan aja belum tentu. Abang terpisah dari hape nya kalau lagi tidur, di kamar mandi, sama kerja aja. Abang tetep masih jarang sholat. Cuma perbedaan yang paling drastis adalah sikap pacaran abang.. dari yang cuek abis.. berubah jadi romantis. Setiap bulan ngucapin anneversary, setiap malam minggu ngapel, sering jalan-jalan berdua, sering kasih hadiah. Aku nggak nyangka abang bisa berubah begitu. Rina perempuan yang hebat bisa bikin abang berubah. Sebenernya aku dan mama cemburu sama Rina karena abang lebih perhatian ke Rini. tapi aku nggak boleh egois. Memang ada kalanya kita akan membagi seseorang yang kita sayang untuk orang lain. Kalau abang harus terus sama aku .. kapan abang akan bahagia?

Dua tahun berjalan hubungan abang dengan Rina. Abang dirumahkan dari pekerjaannya yang memang sedang ada pengurangan. Dan beberapa bulan kemudian abang putus hubungan dengan Rina. Kata Rina ibunya menyuruh Rina memutuskan hubungan dengan abang. Ibu Rina marah karena abang pernah membentak Rina. Yah.. aku ingat abang pernah marah karena Rina jalan dengan laki-laki lain tanpa memberitahu abang.

Sabar ya Abang Sayang.. mungkin Rina hanya Tuhan kirim untuk mengubah abang tapi tidak untuk abang miliki seterusnya.. Akan selalu ada hikmah di balik semua ini abang...

Tuhan.. tolong selimuti hati abang agar tak merasa dingin.. agar selalu lapang..
dan buatlah cintaku menghangatkan untuk abang.. karena aku sangat menyayanginya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar