ketika ijab telah berbalas qobul..
maka saat itu hatiku hanya boleh memandangnya..
meski...
mungkin sebelumnya hati ini hanya memanggilmu
inilah takdirku
ketika takdir tak seirama dengan asa
ini akan lebih mudah jika kau pergi
tapi kau bertahan di tempat yang sama..
kau bahkan tetap tersenyum
meski akhirnya kau bertemu takdirmu juga
ini tak boleh terus berjalan
meski kau selalu memanggilku
mampukah aku tuk menjadi acuh?
mengapa kau terus tersenyum?
mengapa kau tetap berada di tempat yang sama?
mengapa dan mengapa?
kau masih bersikap kaulah 'Rumahku'
jika tak bisa terus mencinta tak berarti harus membenci bukan?
tapi jika kita tetap bertahan dalam kedekatan ini
meski bukan lagi cinta tapi ini tetap menyiksa
lalu harus bagaimana?
bagaimana dengan dia?
karena dia yang sepenuhnya berhak atas cinta dan rinduku
aku dan kau harus mencoba
mengganti cinta ini dengan biasa-biasa saja
tetap berjalan bersama meski tak lagi sama seperti dulu
tanpa harus melukai mereka
takdirku dan takdirmu..
maka saat itu hatiku hanya boleh memandangnya..
meski...
mungkin sebelumnya hati ini hanya memanggilmu
inilah takdirku
ketika takdir tak seirama dengan asa
ini akan lebih mudah jika kau pergi
tapi kau bertahan di tempat yang sama..
kau bahkan tetap tersenyum
meski akhirnya kau bertemu takdirmu juga
ini tak boleh terus berjalan
meski kau selalu memanggilku
mampukah aku tuk menjadi acuh?
mengapa kau terus tersenyum?
mengapa kau tetap berada di tempat yang sama?
mengapa dan mengapa?
kau masih bersikap kaulah 'Rumahku'
jika tak bisa terus mencinta tak berarti harus membenci bukan?
tapi jika kita tetap bertahan dalam kedekatan ini
meski bukan lagi cinta tapi ini tetap menyiksa
lalu harus bagaimana?
bagaimana dengan dia?
karena dia yang sepenuhnya berhak atas cinta dan rinduku
aku dan kau harus mencoba
mengganti cinta ini dengan biasa-biasa saja
tetap berjalan bersama meski tak lagi sama seperti dulu
tanpa harus melukai mereka
takdirku dan takdirmu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar