Mata ku memang
terbiasa melihat hal menjijikan
Mulut ku memang
kasar
Tapi aku juga
punya cinta..
Raga yang sakit
Jiwa yang kering
Terbiasa hidup
dalam lubang hitam
Kekerasan dan
kebebasan menjadi asas kehidupan
Itulah yang
terjadi dalam duniaku
Kau hadir dengan
setitik cahaya terang
Menyentuh
kalbuku dengan kelembutan dan kesantunanmu
Sorot keyakinan
yang terpancar dari matamu
Kau memberiku
kepercayaan yang sama
Bahkan kau tak
menganggapku rendah?
Duhai jelita...
sosok ibunda seperti apa yang menjadikan hatimu begitu mulia?
Atau Tuhan yang
telah menyentuh hatimu dengan ke- Maha lembutannya?
Ketika ku pikir
berdekatan dengan mu saja menjadi tak layak untukku
Kau meminta ku
tuk datang ‘memintamu’
Tuhan,...
Bolehkah aku
mencintainya?
Tuhan... Engkau telah
menyentuh hatiku dengan hatinya
Aku ingin
kembali pada-Mu
Bersamanya akan
terasa lebih mudah
Terima kasih
Tuhan untuk bidadari surgaku
Terima kasih
Tuhan Engkau tak pernah meninggalkan ku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar