Kamis, 22 Januari 2015

S E M U


Tere Liye pernah berkata dala bukunya " bahkan daun yang jatuh tak pernah membenci angin"



mungkin seperti embun yang tetap rela meski hanya menjadi bahagia yang semu
seperti sinar bulan yang tak pernah nyata untuk bumi
mungkin seperti neptunus yang bermimpi tentang matahari
semua itu sama saja.. melukai

atau harus seperti kumbang pada sang bunga , sosok ke-egoisan
mengapa tak bisa seperti matahari yang ada untuk bumi
matahari yang sangat nyata untuk merkurius, venus, bumi, mars bahkan yupiter
atau seperti senja yang selalu menjadi klimaks meski tak seindah malam penuh bintang
karena aku selalu saja semu

dan aku selalu sadar dimana aku berdiri
bumi yang ku pijak terasa palsu 
dan aku harus selalu melihat dua jiwa dalam satu nama
meski jalan yang ku tempuh tak ada bedanya
aku masih saja melihat di tempat yang sama
dan itu terlarang. 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar