Jumat, 06 Februari 2015

Tetap Cinta yang Sama


Mata ku memang terbiasa melihat hal menjijikan
Mulut ku memang kasar
Entah berapa kali aku merugikan orang
Tapi aku juga punya cinta..

Raga yang sakit
Jiwa yang kering
Terbiasa hidup dalam lubang hitam
Kekerasan dan kebebasan menjadi asas kehidupan
Itulah yang terjadi dalam duniaku

Kau hadir dengan setitik cahaya terang
Menyentuh kalbuku dengan kelembutan dan kesantunanmu
Sorot keyakinan yang terpancar dari matamu
Kau memberiku kepercayaan yang sama
Bahkan kau tak menganggapku rendah?
Duhai jelita... sosok ibunda seperti apa yang menjadikan hatimu begitu mulia?
Atau Tuhan yang telah menyentuh hatimu dengan ke- Maha lembutannya?
Ketika ku pikir berdekatan dengan mu saja menjadi tak layak untukku
Kau meminta ku tuk datang ‘memintamu’
Tuhan,...
Bolehkah aku mencintainya?
Tuhan... Engkau telah menyentuh hatiku dengan hatinya
Aku ingin kembali pada-Mu
Bersamanya akan terasa lebih mudah
Terima kasih Tuhan untuk bidadari surgaku
Terima kasih Tuhan Engkau tak pernah meninggalkan ku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar